Sinopsis (Tugas Softskill 4)

Sabtu, 14 Mei 2011
Nama : Jesika
NPM : 10208679
Kelas : 3EA10



SINOPSIS


A.    PENDAHULUAN
Penerbit yang menerima naskah untuk diterbitkan biasanya mensyaratkan naskah yang dikirim disertai oleh sinopsis. Banyak penulis kadang cuek dengan penulisan sinopsis dan menulis sinopsis seadanya. Padahal itu sangat merugikan dirinya sendiri.
Sinopsis seringkali dipergunakan dalam karya yang bersifat sastra. Kalau pun ada sinopsis yang dikenakan pada karya nonsastra bahkan pada karya ilmiah, itu merupakan model dan bentuk pengembangan. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sinopsis adalah ringkasan yang mengarah pada karya-karya baik fiksi maupun non fiksi, sedangkan sasaran ringkasannya adalah karya-karya ilmiah lebih kita gunakan istilah abstraksi atau ringkasan itu sendiri.

B.    PEMBAHASAN
Anda tentu pernah membeli buku di toko buku kan? Nah, tahu sendiri kan bagaimana susahnya mencari buku yang diinginkan di antara tumpukan buku yang ribuan jumlahnya di toko buku. Kita tentu akan mencari buku yang sesuai dengan minat dan kebutuhan kita. Kita akan kesulitan jika harus membaca seluruh isi buku satu persatu. Itulah fungsi sinopsis yang ada di belakang cover buku. Sinopsis tersebut memberikan gambaran sekilas dan menyeluruh terhadap isi buku sehingga kemudian Anda dapat menentukan apakah Anda akan membaca lebih lanjut isi buku tersebut.
Apakah Anda pernah membuat skripsi? Di awal skripsi selalu dibuat ringkasan eksekutif (executive summary) yang biasanya hanya berkisar 1/2-1 halaman. Seperti namanya ringkasan ini dibuat untuk para eksekutif, misalnya dosen penguji, yang terlalu sibuk atau tidak sempat membaca semua naskah. Benar kan, mana ada dosen penguji yang membaca seluruh isi skripsi sampai titik komanya. Ringkasan itu akan memberi gambaran pada para eksekutif itu seperti apa sebenarnya isi skripsi tersebut. Sama seperti sinopsis.

C.    ISI
PENGERTIAN SINOPSIS
Sinopsis adalah ikhtisar karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu, atau ringkasan atau abstraksi (KBBI, 1988: 845). Sinopsis mengandung tiga pengertian yaitu; ikhtisar karangan, ringkasan, atau abstraksi, Keraf (1977: 84) menyatakan bahwa ringkasan sumarry précis adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk pendek. Kata précis berarti memotong atau meringkas. Dengan demikian meringkas ibarat memangkas sebatang pohon yang akhirnya tinggal batang dan cabang-cabang yang terpenting.
Menurut Keraf, keindahan gaya bahasa, ilustrasi serta penjelasan-penjelasan yang terperinci harus dihilangkan, sari karangannya dibiarkan saja tanpa hiasan dan yang tinggal hanyalah pokok-pokoknya saja. Namun demikian meskipun bentuknya ringkas, pikiran pengarang dan pendekatannya yang asli masih tetap dipertahankan dan harus ada.
Penulisan ringkasan harus berbicara sesuai dengan tulisan pengarang. Oleh karena itu dalam ringkasan, kalimat “Dalam alinea ini penulis mengatakan … “ atau “Penulis berpendapat … “ harus dihindari. Pernyataan demikian adalah suara penulis yang membuat ringkasan. Penulis yang membuat ringkasan seyogyanya langsung menyusun ringkasan tersebut, yang dimulai dengan meringkaskan kalimat-kalimat, alinea-alinea, bab-bab atau bagian-bagian yang lain dan seterusnya. Tidak berbeda jauh pula dengan pengertian ikhtisar yang berarti pula sebagai ringkasan. Hanya penggunaanya pada umumnya diarahkan pada buku-buku karya ilmiah.
Berbeda dengan abstraksi yang biasanya kita temukan dalam penyusunan skripsi dan tesis. Abstraksi dalam pengertian ini pun berarti ringkasan, perbedaannya sangat tipis yaitu hanya pada sisi tujuan penggunaannya. Ringkasan biasa dilakukakan terhadap objek karya sastra, maupun nonsastra, atau dalam karya ilmiah maupun nonilmiah. Sinopsis seringkali dipergunakan dalam karya yang bersifat sastra. Kalau pun ada sinopsis yang dikenakan pada karya nonsastra bahkan pada karya ilmiah, itu merupakan model dan bentuk pengembangan. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sinopsis adalah ringkasan yang mengarah pada karya-karya baik fiksi maupun non fiksi, sedangkan sasaran ringkasannya adalah karya-karya ilmiah lebih kita gunakan istilah abstraksi atau ringkasan itu sendiri.
Sinopsis bukanlah resensi, sebab resensi tidak hanya meringkas tetapi juga menyimpulkan baik buruknya bulku sesudah dibaca, bahkan dalam resensi penulis dituntut untuk memberi ulasan sesudah melakukan telaah. Umumnya penulis resensi menyeleksi buku-buku secara khusus, yaitu hanya buku-buku yang baru terbit saja dan menarik untuk dikaji atau diresensi.
PERSIAPAN MENYUSUN SINOPSIS
Sebelum kita mulai menyusun sinopsis, terlebih dahulu barlatihlah membuat ringkasan yang diambil dari sebuah karya atau artikel. Hal ini sangat berguna untuk mengembangkan ekspresi dan latihan menghemat kata. Latihan ini tidak cukup dilakukan secara intensif akan mengembangkan daya konsentrasi, serta mempertajam dalam menangkap pemahaman isi bacaan secara tepat, cermat, dan efektif.
Latihan menyusun sinopsis harus diawali dari membaca, maka berlatihlah secara terus menerus akan mengembangkan kemampuan membaca cepat, tepat dan cermat. Membaca dengan cara demikian amat diperlukan untuk membantu mempertajam gaya bahasa, serta menghindari uraian-uraian yang panjag lebar. Dengan demikian penulis sinopsis harus terlebih dahulu membekali diri dengan kemampuan membaca sebelum melakukan pekerjaan menyusun sipnosis. Dalam kegiatan membaca, objek atau materi yang akan di susun menjadi sipnosis tak cukup dibaca sekali. Materi tersebut perlu dibaca berulang kali, karena seluruh isi materi harus benar-benar dipahami dan dihayati.
TIPS MENULIS SINOPSIS YANG BAIK
Setelah kita tahu peran dan fungsi sinopsis, sekarang kita akan membahas bagaimana menulis sinopsis yang baik. Di bawah ini ada beberapa tips yang dapat menjadi acuan:
·      Sinopsis sebaiknya tidak lebih dari satu halaman. Sepertinya mudah menulis sinopsis satu halaman daripada menulis satu novel. Jika Anda sudah mencobanya, mungkin Anda akan berpikir sebaliknya. Bahkan jika Anda dapat menceritakan seluruh isi naskah Anda dalam satu paragraf saja, itu lebih baik.
·      Jangan menulis sinopsis dengan bentuk seperti resensi. Sinopsis berbeda dengan resensi. Sinopsis secara obyektif menceritakan isi buku, sedangkan resensi adalah ulasan tentang buku yang berisi pendapat pribadi tentang kelebihan dan kekurangan suatu buku. Editorlah yang akan menilai naskah Anda, bukan Anda.
·      Berbeda dengan resensi, sinopsis yang Anda kirimkan pada penerbit dapat menceritakan seluruh isi buku termasuk elemen-elemen penting yang dirahasiakan dan menjadi kejutan. Di dalam resensi, hal ini tidak dianjurkan karena akan merusak keasyikan membaca orang lain.
·      Jangan mencontoh mutlak sinopsis yang ada di cover belakang buku yang dijual di pasaran. Sinopsis yang ada di situ biasanya sudah tidak murni sinopsis karena sudah ada muatan promosinya. Sinopsis yang Anda kirimkan untuk penerbit adalah sinopsis yang menceritakan isi buku, tidak kurang tidak lebih.
·      Jangan gunakan bahasa sastra yang berbelit-belit. Gunakan bahasa formal yang memudahkan editor untuk memahami naskah Anda secara keseluruhan.
·      Pastikan keunggulan naskah Anda terdapat di dalam sinopsis. Apakah itu idenya, keunikan temanya, dll. Tentunya tidak dengan memuji-muji keunggulan tersebut, tetapi dengan menyatakan keunggulan tersebut secara obyektif.

D.    PENUTUP
Menyusun sinopsis sama dengan menyusun ringkasan karangan, menyusun ringkasan karangan ibarat memangakas sebuah pohon besar menjadi pohon kecil yang padat dan berisi. Maka hasil sinopsis adalah sebuah karangan pendek sesuai dengan karangan aslinya. Sebagai pedoman sederhana saja, sinopsis adalah sebuah karangan utuh diringkas menjadi sepertiganya atau seperempatnya saja cukuplah baik apabila suara tetap dapat dipertahankan keaslinya.


Komputerisasi Lembaga Keuangan Perbankan

Rabu, 04 Mei 2011
Nama : Jesika
NPM : 10208679
Kelas : 3EA10



PORTOFOLIO PERBANKAN


A.    LATAR BELAKANG

Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Untuk menopang kegiatan bank sebagai penjual uang (memberikan pinjaman), bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank memperoleh keuntungan.
Jenis sumber-sumber dana bank dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu
·      Dana yang bersumber dari bank itu sendiri : modal sendiri, yaitu setoran modal dari para pemilik atau bank mengeluarkan atau menjual saham baru kepada pemilik baru atau cadangan-cadangan laba yang belum digunakan
·      Dana yang berasal dari masyarakat luas : Simpanan tabungan, rekening giro, deposito  
·      Dana yang bersumber dari lembaga lain : Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, Pinjaman antar bank, Pinjaman dari bank-bank luar negeri, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).  



B.    LANDASAN TEORI
TABUNGAN
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Tujuan Menabung dibank adalah :
1.   Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai cadangan hari depan
2.   Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu / kelompok
Sarana Penarikan Tabungan :
1.   Buku Tabungan
2.   Slip penarikan
3.   ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
4.   Sarana lainnya (Formulir Transfer, Internet Banking, Mobile Banking, dll)
Perhitungan Bunga Tabungan :
a. Metode Saldo Terendah Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laporan dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan dengan jumlah hari pada bulan laporan dan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun.
Misalnya untuk menghitung bunga pada bulan Mei, maka besarnya bunga dihitung : Bunga tabungan = .... % * 31/365 * saldo terendah pada bulan Mei
b. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata Pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Saldo rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam bulan berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.
c. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian Pada metode ini bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya.
Faktor-faktor tingkat Tabungan
1.   Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat
2.   Tinggi rendahnya suku bunga bank
3.   adanya tingkat kepercayaan terhadap bank
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1.   Sebelum Anda menabung, tanyakan metode perhitungan bunga yang diberlakukan oleh bank tersebut.
2.   Suku bunga tabungan dapat berubah sewaktuwaktu,karena itu suku bunga ini disebut suku bunga mengambang atau floating rate.
3.   Beberapa bank menetapkan suku bunga tabungan tetap untuk jangka waktu tertentu (fixed rate).
Atas bunga tabungan yang diperoleh akan dikenakan pajak sesuai ketentuan berlaku.

KLIRING


Pengertian Kliring:

           Kliring  adalah  suatu  tata  cara  perhitungan  utang  piutang  dalam  bentuk  surat-surat  dagang  dan  surat-surat  berharga  dari  suatu  bank  terhadap  bank  lainnya,  dengan  maksud  agar  penyelesaiannya  dapat  terselenggara  dengan  mudah dan  aman,  serta  untuk  memperluas  dan  memperlancar  lalu  lintas  pembayaran  giral.

           Lalu  lintas  pembayaran  giral  adalah,  suatu  proses  kegiatan  bayar  membayar  dengan  waktat  atau  nota  kliring,  yang  dilakukan  dengan  cara  saling  memperhitungkan  diantara  bank-bank,  baik  atas  beban  maupun  untuk  keuntungan  nasabah  ybs.

           Giral  adalah  simpanan  dari  pihak  ketiga  kepada  bank  yang  penarikannya  dapat  dilakukan  setiap  saat  dengan  menggunakan  cek,  surat  perintah  pembayaran  lainnya,  atau dengan  cara  pemindah  bukuan.

Pengunaan Dana Menurut Sifat Aktiva

Pengalokasian dana dalam bentuk aktiva yang dapat memberikan hasil atau tidak memberikan hasil bagi bank yang bersangkutan. penggunaan dana berdasarkan sifat aktiva dapat dibedakan yaitu :

a.       Alat-alat likuid

Aktiva yang dapat digunakan setiap saat untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bank. aktiva ini merupakan aktiva yang paling likuid dari keseluruhan aktiva bank. komponen alat-alat likuid menurut ketentuan Bank Indonesia terdiri dari : uang kas yang ada pada bank dan saldo giro pada Bank Indonesia. Secara teoritis komponen alat likuid terdiri dari : kas, Giro pada Bank Sentral, Giro pada bank-bank lain, dan Cek dalam proses penagihan Alat-alat likuid yang harus dipertahankan setiap bank menurut ketentuan paket kebijaksanaan 27 Oktober 1988 adalah sebesar 1988 adalah sebesar 2% dari juumlah dana pihak ketiga yang harus dilaporkan secara mingguan. Jumlah alat likuid yang harus dipelihara ini disebut likuiditas wajib minimum.

b.      Aktiva Tetap dan Investasi

         Untuk membiayai aktiva tetap dan inventaris bagi bank milik negara berbeda dengan ketentuan bagi bank swasta nasional dan Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank Koperasi dan Bank Asing serta BPR berdasarkan ketentuan sebelum UU No. 7 Tahun 1992. Adanya ketentuan pembatasan penanaman dana dalam aktiva tetap dan inventaris pada dasarnya dimaksudkan untuk menjaga tingkat kesehatan bank yang bersangkutan.

Penanaman dana Dalam Aktiva Produktif

Aktiva produktif atau earning assets adalah semua penanaman dana dalam rupiah dan valuta asing yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Pengelolaan dana dalam  aktiva produktif merupakan sumber pendapatan bank yang digunakan untuk membiayai keseluruhan biaya operasional bank termasuk biaya bunga, biaya tenaga kerja dan biaya oeprasional lainnya. Komponen aktiva produktif bank terdiri dari :

a.       Kredit yang diberikan

Menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan : “kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bnga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan”.

b.      Deposito berjangka pada bank lain

c.       Call money

d.      Surat-surat berharga

Pengalokasian dana dalam surat-surat berharga dapat dilakukan dengan cara mendiskonto atau membeli surat-surat pasar uang dan surat-surat berharga pasar modal baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing. Penanaman dana dalam surat-surat berharga tersebut antara lain meliputi :

®    Serifikat Bank Indonesia (SBI)

®    Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

®    Wesel dan Promes yang di endors bank lain

®    Revolving underwriting faxilities (RUF)

®    Aksep atau promes dalam rangka call money

®    Kertas perbendaharaan atas beban negara

®    Berbagai macam obligasi

®    Sertifikat danareksa

Saham-saham yang terdaftar pada Bursa Efek

e.       Penempatan dana pada bank lain di dalam negeri maupun luar negrei. Penempatan dana tersebut dapat berupa simpanan berjangka dan jenis simpanan lainnya.

f.       Penyertaan Modal

Penyertaan modal atau participant adalah penanaman dana bank dalam bentuk saham secara langsung (direct investment) pada bank atau lembaga keuangn lain yang berkedudukan di dalam dan diluar negeri. Menurut ketentuan bank Indonesia, bank dapat melakukan penyertaan modal hanya pada lembaga keuangan di dalam dan di luar negeri dengan ketentuan.

1.            Besarnya penyertaan modal tidak melebihi 15% dari modal lembaga keuangan tersebut.

2.      Jumlah seluruh penyertaan modal tidak melebihi 25% dari modal sendiri bank yan bersangkutan

Penyertaan modal pada lembaga keuangan tersebut ghanya dapat dilakukan setelah memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu dalam 12 bulan terakhir.

1.      Minimal 10 bulan tergolong sehat dan selebihnya cukup sehat

2.      Capita adequency minimal 10 bulan sehat dan selebihnya cukup sehat.

Komponen dana Pihak ketiga

·         Simpanan Giro (Demand deposit)

Undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunkan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

·         impanan Tabungan (Saving Deposit)

Pengertian tabungan menurut Undang-undangperbankan nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang oenarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan alat lainnya yang dipergunakan dengan itu.

·         Simpanan Deposito (Time Deposito)

Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 yang dimaksud dengan deposito adalah sipampanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah dengan bank.

C.    PEMBAHASAN
Contoh kasus dari teori di atas adalah sebagai berikut :
Jesika (Tabungan, 10%)

Tanggal
Keterangan
Dana Transaksi
3 Maret 2011
Setor Tunai
Rp 10.000.000
5 Maret 2011
Pinbuk Debet Giro Joko
Rp  3.000.000
8 Maret 2011
Pinbuk Tabungan Toni
Rp  5.000.000
11 Maret 2011
Pinbuk kredit cek tuti (Bank Karman)
Rp 10.000.000
22 Maret 2011
Pinbuk Debet Deposito jeki
Rp  5.000.000

Transaksi Kliring

BANK SITI
                   BANK KARMAN
Cek Tn. A        Rp  5.000.000
Cek Ny.           Rp  3.000.000
Cek Tn. C       Rp  5.000.000
B/G PT.          Rp 10.000.000
B/G PT.E        Rp 10.000.000
Cek Tn. X           Rp   4.000.000
Cek Ny. Y           Rp   6.000.000
Cek Nn. Z           Rp  10.000.000
B/G PT.              Rp  15.000.000

Nota Kredit     Rp 10.000.000
Nota Kredit        Rp 15.000.000
TOLAKAN KLIRING
Cek Tn. A                
B/G PT. D
Cek Tn. X
Cek Nn. Z

Kebijakan Bank Siti


                        


                                                                                   
1 Maret 2011
Tabungan       Rp.  5.000.000
Giro                  Rp. 20.000.000 
Deposito         Rp. 30.000.000           

R/K pada BI     11%
Kas                   10%
LDR                  80%
KUK                  20%


Rekapitulasi Tabungan Jesika

TANGGAL
TRANSAKSI
SALDO
2 Maret 2011

5 Maret 2011

8 Maret 2011

11 Maret 2011

22 Maret 2011
Kas
             Tabungan Jesika
Tabungan Jesika
              Giro Joko
Tabungan Toni
               Tabungan Jesika
R/K pada BI
              Tabungan Jesika
Tabungan Jesika
              Deposito Jeki
Rp 10.000.00
                  Rp 10.000.000
Rp    7.000.000
                  Rp    7.000.000
Rp  12.000.000
                  Rp 12.000.000
Rp  22.000.000
                  Rp 22.000.000
Rp  17.000.000
                  Rp 17.000.000


Saldo Bunga Tabungan Metode Saldo Harian

5/3                  10% x 5-2 x Rp 10.000.000                  =          Rp 8.219,18
                                                      365

8/3                  10% x 8-5 x Rp 7.000.000                    =          Rp 5.753,42
                                                      365

11/3                10% x 11-8 x Rp 12.000.000                =          Rp 9.863
                                                      365

22/3                10% x 22-11 x Rp 22.000.000              =          Rp 66.301,37
                                                      365

31/3                10% x 31-22 +1 x Rp 10.000.000         =          Rp 46.575, 34
                                                      365



                        Total saldo harian                               =          Rp 136.712,3

Bunga Dana Pihak Ketiga
Tabungan        10% x 31-1 +1 x Rp 20.000.000           =          Rp 169,863
                                                      365

Giro                 10% x 31-1 +1 x Rp 23.000.000           =          Rp 156,247
                                                      365

Deposito          10% x 31-1 +1 x Rp 35.000.000           =          Rp 356.712,32
                                                      365

                        Hasil Kriling

Bank Siti                                              Bank Karman

-5.000.000                                           + 5.000.000

-3.000.000                                           + 3.000.000

-4.000.000                                           + 4.000.000

-10.000.000                                         + 10.000.000

-5.000.000                                           + 5.000.000

-10.000.000                                         -10.000.000 

+ 4.000.000                                         -4.000.000

+6.000.000                                          -6.000.000

+10.000.000                                        -10.000.000

+13.000.000                                        -13.000.000

-15.000.000                                         +15.000.000

2.000.000                                            - 2.000.000

Menang Kliring           ;           Kalah Kliring


Neraca Bank Siti
1 April 2011


AKTIVA
PASIVA
Kas                            Rp  9.581.956,16       
R/K pada BI           Rp 12.540.151,78
Loan :
Komersial               Rp 75.655.949,3 
KUK                          Rp 19.163.912,32


Total Aktiva          Rp 115.941.669,6
Tabungan
Giro
Deposito           
                                      Rp 95.819.561,62

Capital                         Rp 9.581.956,16

Total Passiva             Rp 115.941.669,6


D.    PENUTUP
Transaksi kliring yang terjadi antar mengakibatkan suatu bank harus mempunyai cadangan minimun di Bank Indonesia sebagai pendanaan dari transaksi kliring yang dilakukan oleh bank tersebut. Kegiatan kliring juga melalui perantaran yaitu Bank Indonesia karena Bank Indonesia sebagai Bank Pusat harus harus mengetahui apa saja yang terjadi pada perbankan di Indonesia. Adapun kebijakan bank dalam menentukkan cadangan maupun kekayaan bank tersebut sangat dipengaruhi oleh dana pihak ketiga yang bank dapatkan.
 
© METODE RISET | Designed by Blogger Templates.