Pages

Kamis, 04 November 2010

Review Jurnal


REVIEW JURNAL 1
ANALISIS TINGKAT PELAYANAN PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

A.    TEMA
Kualitas Pelayanan Pada Bank.

B.     MASALAH
Masalah yang dibahas di dalam penelitian ini, yaitu
1.      Bagaimana tingkat kualitas pelayanan yang diberikan oleh Bank Mandiri dan Bank BCA?
2.      Adakah perbedaan kualitas pelayanan antara Bank Mandiri dan Bank BCA?
3.      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kualitas pelayanan pada bank?

C.     JUDUL

D.    PENULIS
Irfanuddin Saputra, Moh Nur and Sugiharto, Toto

E.     TAHUN
2007

F.      LATAR BELAKANG
Perbankan adalah sebuah bisnis jasa yang memberikan tingkat kepercayaan kepada pelanggannya, yaitu nasabah bank. Dengan bertambah pesatnya bisnis perbankan membuat semakin ketat pula persaingan antar bank dalam memperebutkan nasabah serta mempertahankan pangsa pasar yang ada. Bank dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya selain menawarkan jenis-jenis produk dan jasa layanannya.
Kualitas pelayanan pada sebuah bank menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usahanya. Selain itu kualitas pelayanan pada sebuah bank juga menjadi salah satu faktor bagi para nasabah bank untuk memilih bank. Pelayanan yang tidak memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah bank, akan sangat mudah ditinggalkan oleh nasabah bank dan akhirnya nasabah akan beralih ke bank lain.

G.    METODOLOGI
Metode penelitian yang digunakan adalah metode data primer, yaitu teknik metode dengan menggunakan instrumen kuesioner. Kuesioner dirancang untuk mengumpulkan data persepsi dan data harapan para nasabah terhadap kualitas pelayanan bank dan data kinerja pelayanan bank yang dipersepsikan oleh nasabah berdasarkan lima dimensi utama service quality yaitu, tangible (bukti fisik), reliability (keandalan), assurance (jaminan), responsiveness (daya tanggap), dan emphaty (empati).
Sedangkan pengambilan sampel adalah nonprobability sampling dengan menggunakan metode snowball sampling. Data dianalisis dengan menggunakan compare means independent sample t-test dengan program SPSS.
Skala pengukuran yang digunakan untuk mengetahui kualitas pelayanan bank didasarkan pada lima dimensi, yaitu tangible (bukti fisik), reliability (keandalan), assurance (jaminan), responsiveness (daya tanggap), dan emphaty (empati) menurut tingkat harapan dan persepsi terhadap kinerja pelayanan bank digunakan skala likert.

H.    TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk
1.      Menganalisis kualitas pelayanan yang diberikan oleh Bank Mandiri dan Bank BCA menurut para nasabahnya.
2.      Membandingkan kualitas pelayanan antara Bank Mandiri dan Bank BCA.
3.      Mengidentifikasi faktor apa saja yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada bank.

I.       HASIL  DAN PEMBAHASAN
·         Kualitas Pelayanan Bank Mandiri dan Bank BCA
Hasil analisis penilaian kualitas pelayanan Bank Mandiri dari 50 nasabah Bank Mandiri yang menjadi responden, dapat dilihat pada tabel berikut.
Interval Penilaian
Keterangan
Jumlah
20% - 36,67%
Sangat Tidak Baik
-
36,68% - 53,35%
Tidak Baik
-
53,36% - 70,03%
Agak Tidak Baik
4
70,04% - 86,71%
Agak Baik
18
86,72% - 103,39%
Baik
25
103,40% - 120%
Sangat Baik
3

Hasil analisis penilaian kualitas pelayanan Bank BCA dari 50 nasabah Bank BCA yang menjadi responden, dapat dilihat pada tabel berikut.
Interval Penilaian
Keterangan
Jumlah
20% - 36,67%
Sangat Tidak Baik
-
36,68% - 53,35%
Tidak Baik
-
53,36% - 70,03%
Agak Tidak Baik
5
70,04% - 86,71%
Agak Baik
17
86,72% - 103,39%
Baik
26
103,40% - 120%
Sangat Baik
2

·         Perbandingan Kualitas Pelayanan antara Bank Mandiri dengan Bank BCA
Analisis uji perbandingan kualitas pelayanan antara Bank Mandiri dan Bank BCA dengan uji independent sample t-test terhadap dimensi tangible, reliability, assurance, responsiveness, dan emphaty menghasilkan signifikansi sebesar 0,823; 0,277 ; 0,197 ; 0,488 ; 0,582. Sedangkan analisis uji independent sample t-test terhadap dimensi keseluruhan menghasilkan signifikansi sebesar 0,918.

·         Importance Performance Analysis of Service Quality Dimension Bank Mandiri dan Bank BCA
Berdasarkan diagram kartesius importance performance analysis of service quality dimension dari Bank Mandiri dan Bank BCA, bahwa dimensi reliability, assurance, dan tangible merupakan dimensi yang dianggap penting oleh para nasabah Bank Mandiri dan Bank BCA, dan performance (kinerja) yang diberikan baik oleh Bank Mandiri dan Bank BCA sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh para nasabah. Sedangkan, dimensi responsiveness merupakan dimensi yang dianggap penting oleh para nasabah Bank Mandiri dan Bank BCA, tetapi performance dari dimensi responsive belum sesuai dengan yang diharapkan oleh para nasabah Bank Mandiri dan Bank BCA.


J.       SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan pada Bank Mandiri dan Bank BCA sudah dinilai baik oleh para nasabahnya. Sedangkan perbandingan kualitas pelayanan yang telah diuji dengan uji independent sample t-test antara Bank Mandiri dengan Bank BCA tidak terlihat adanya perbedaan yang signifikan. Dan dari diagram kartesius importance performance analysis of service quality dimension dari Bank Mandiri dan Bank BCA dapat dilihat bahwa dimensi responsiveness (daya tanggap) yang dianggap penting oleh para nasabah, namun performance (kinerja) yang diberikan oleh Bank Mandiri dan Bank BCA masih belum sesuai dengan yang diharapkan oleh para nasabah.

SARAN
Dari diagram kartesius importance performance analysis of service quality dimension dari Bank Mandiri dapat dilihat bahwa dimensi emphaty merupakan dimensi yang dianggap tidak penting oleh para nasabah Bank Mandiri dan performance yang diberikan oleh Bank Mandiri tidak terlalu istimewa. Oleh karena itu, manajemen Bank Mandiri perlu mempertimbangkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dari dimensi emphaty, walaupun pengaruhnya terhadap manfaat yang diharapkan oleh nasabah sangat kecil, tetapi hal ini juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada Bank Mandiri.



REVIEW JURNAL 2
ANALISIS KUALITAS JASA PELAYANAN PT. BNI’46 CABANG X

A.    TEMA
Tingkat Kepuasan Nasabah pada Kualitas Pelayanan Bank.

B.     MASALAH
Masalah yang dibahas di dalam penelitian ini, yaitu
1.      Bagaimana tingkat pelayanan yang diberikan PT. BNI’46 cabang “X”?

C.     JUDUL

D.    PENULIS
Mulyadin, Dedy

E.     TAHUN
2007

F.      LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi sekarang ini persaingan antar bank sudah semakin ketat. Bank dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya baik dalam hal produk maupun dalam hal kualitas pelayanannya. Kualitas pelayanan menjadi salah satu faktor utama bagi para nasabah untuk memilih sebuah bank. Kualitas pelayanan yang tidak memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah bank, akan sangat mudah ditinggalkan oleh para nasabah bank dan akhirnya nasabah akan beralih ke bank yang lain.
Oleh karena itu, sekarang ini bank-bank di Indonesia selain meningkatkan produk-produk yang ditawarkan juga harus memperhatikan dan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan bank kepada para nasabahnya.

G.    METODOLOGI
Variabel penelitian adalah persepsi dan harapan nasabah akan layanan yang diberikan oleh BNI’46 cabang X. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yang dikumpulkan menggunakan instrumen kuesioner. Kuesioner dirancang untuk mengumpulkan data persepsi dan harapan nasabah. Sesuai dengan kualitas jasa yang sudah dikembangkan Parasuraman, kuesioner untuk persepsi dan harapan konsumen dikembangkan berdasarkan lima (5) dimensi, yaitu realibilitas, daya tanggap, jaminan, empati, dan wujud fisik. Kelima dimensi ini dikembangkan menjadi beberapa pernyataan menggunakan skala Likert, yaitu dengan menyediakan pilihan jawaban. Pernyataan yang menanyakan persepsi nasabah disertai dengan pilihan dari sangat puas sampai tidak puas. Sedangkan pernyataan yang menanyakan harapan nasabah disertai dengan pilihan jawaban dari sangat penting sampai tidak penting.
Kesesuaian antara persepsi dan harapan dievaluasi dengan menggunakan analisis kinerja penting (Martila dan James, 1997) dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Tingkat persamaan dihitung dengan persamaan ki = (xi / yi )×100%
2.      Menghitung nilai tingkat harapan dan persepsi nasabah. Nilai rata-rata harapan nasabah dihitung dengan persamaan X = ∑xi / N. Sedangkan Nilai rata-rata persepsi nasabah dihitung dengan persamaan Y =  ∑yi / N.
3.      Menggambarkan diagram kartesius dengan nilai tingkat harapan sebagai sumbu X dan nilai tingkat persepsi sebagai sumbu Y. Pembagian kuadran dalam diagram kartesius dapat dilakukan dengan menetapkan titik tolak (X,Y) yang dilalui dua garis berpotongan tegak lurus, dimana X merupakan rata-rata dari nilai rata-rata harapan dari semua pernyataan dan Y merupakan rata-rata dai nilai rata-rata persepsi dari semua pernyataan.

H.    TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk :
1.      Mengidentifikasi atribut jasa yang mempengaruhi kepuasaan nasabah.
2.      Mengukur kepuasaan konsumen terhadap yang diberikan oleh BNI’46.

I.       HASIL DAN PEMBAHASAN
Responden yang berhasil dijaring dalam penelitian ini sebanyak 100 orang, yang terdiri dari 50 orang responden pria dan 50 orang responden wanita. Sejumlah 36 orang responden masih merupakan pelajar atau mahasiswa, dan sebanyak 32 orang responden sudah bekerja.

Analisis Kesesuaian Harapan dan Persepsi
Analisis kesesuaian dilakukan dengan menghitung tingkat kesesuaian terlebih dahulu, lalu menghitung nilai rata-rata harapan dan persepsi untuk masing-masing pernyataan (faktor). Faktor-faktor tersebut diperingkatkan kemudian dikelompokkan menjadi empat bagian kuadran dalam diagram kartesius, yaitu kuadran A, B, C, dan D. Kuadran A menunjukkan unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting bagi nasabah dan pelaksanaan jasa tersebut belum sesuai dengan keinginan para nasabah. Kuadran B menunjukkan unsur jasa pokok yang keberhasilannya telah dilaksanakan dengan baik oleh PT. BNI’46 cabang “X”. Kuadran C menunjukkan unsur jasa yang tidak begitu penting pengaruhnya terhadap para nasabah PT. BNI’46 cabang “X”. Kuadran D menunjukkan unsur jasa yang dilaksanakan PT. BNI’46 cabang “X” dengan sangat baik, bahkan cenderung berlebihan.
Nilai rata-rata total harapan nasabah untuk dimensi reliabilitas adalah 8.30 dan nilai rata-rata total persepsi sebesar 8.14. Faktor yang terletak pada kuadran A adalah kemudahan dalam proses pembukaan rekening menjadi nasabah baru dan pelayanan yang berkaitan dengan penarikan dana. Hanya satu faktor yang terletak pada kuadran B, yaituk dalam menggunakan ATM PT. BNI’46. Ada dua (2) faktor yang terletak pada kuadran C, yaitu jam buka kas dinilai sesuai dengan jadwal oleh nasabah, dan pelayanan transfer uang dari rekening Bank BNI 46 ke bank yang lain. Ada dua faktor yang terletak pada kuadran D, yaitu pelayanan yang berkaitan dengan penyetoran dana, dan pelayanan transfer uang antara rekening dalam bank BNI 46. Sumber daya yang digunakan untuk memberikan kualitas pelayanan pada kedua faktor dengan demikian dapat dikurangi dan dialokasikan ke faktor yang terletak pada kuadran A.

Analisis kesesuaian untuk dimensi daya tanggap menghasilkan tiga (3) faktor terletak pada kuadran A, yaitu kecepatan dan ketanggapan dalam pembukaan rekening baru, kemampuan menangani keluhan nasabah, dan kemampuan menangani nasabah yang memerlukan bantuan. Hanya ada satu (1) faktor yang terletak pada kuadran B, yaitu kecepatan dan ketanggapan penarikan dana. Dan hanya ada satu (1) faktor pula yang terletak pada kuadran C, yaitu kecepatan dalam menangani keluhan dan pengaduan. Dan ada dua (2) faktor terletak pada kuadran D, yaitu . kecepatan dan ketanggapan penyetoran dana dan transfer dana..

Untuk dimensi jaminan, tidak ada faktor yang memberikan kualitas tidak bagus. Ketiga faktor yang digunakan untuk mengukur jaminan terletak pada kuadran B. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kejujuran, kerahasiaan, dan keamanan dipersepsikan sudah bagus dan selanjutnya harus tetap dipertahankan seperti itu.

Pada dimensi empati terdapat satu (1) faktor yang segera harus diperbaiki, karena terletak pada kuadran A. Faktor itu adalah komunikasi antara petugas bank dengan nasabah. Nasabah mempersepsikan bahwa tidak terjadi komunikasi yang bagus antara mereka dengan petugas bank. Pada kuadran B ditemukan ada tiga (3) faktor, yaitu profesionalisme pelayanan, keramahan karyawan, dan kesopanan. Ada dua (2) faktor yang terletak pada kuadran C, yaitu kepekaan petugas menerima keluhan dan kebutuhan nasabah.Kualitas yang tidak bagus untuk kedua faktor ini dengan demikian tidak terlalu beresiko bagi manajemen.

Sama dengan dimensi jaminan, pada dimensi wujud fisik, tidak ada faktor yang terletak pada kuadran A. Ada tiga (3) faktor yang terletak pada kuadran B. faktor tersebut adalah kenyamanan ruang tunggu, kebersihan dan kerapihan kantor, dan kelengkapan brosur dan formulir. Ada dua (2) faktor yang terletak pada masing-masing kuadran C dan D. Faktor yang terletak pada kuadran C adalah kestrategisan letak, dan fasilitas parkir. Faktor yang terletak pada kuadran D adalah desain interior bank dan peralatan yang digunakan dalam melayani nasabah. Nasabah mempersepsikan bahwa penggunaan peralatan dan interior bank terkesan berlebihan.

J.       SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Dari hasil penelitian ini terdapat 12 faktor yang dinilai nasabah sudah baik dan dengan demikian harus tetap dipertahankan, yaitu pelayanan yang berkaitan dengan penyetoran dana, kemudahan dalam menggunakan ATM, kecepatan dan daya tanggap yang berkaitan dengan penarikan dana nasabah, kejujuran dalam pelayanan, jaminan kerahasiaan nasabah, jaminan keamanan data, profesionalisme dalam pelayanan, keramahan dalam pelayanan, kesopanan dalam pelayanan, kenyamanan ruang tunggu, kebersihan dan kerapihan kantor, dan kelengkapan brosur dan formulir.
Tetapi dari hasil penelitian ini juga terdapat 8 faktor yang dinilai nasabah harus diperbaiki lagi, yaitu pelayanan jam kas dipersepsikan tidak sesuai dengan jadwal, kemampuan karyawan dalam menanggapi keluhan dan pengaduan tidak bagus dari nasabah, karyawan tidak mampu menangani nasabah yang memerlukan bantuan, karyawan tidak cepat dalam menanggapi keluhan dan pengaduan, pembukaan rekening nasabah baru tidak dilakukan dengan cepat dan tanggap, kemudahan dalam proses pembukaan rekening menjadi nasabah baru, dan pelayanan yang berkaitan dengan penarikan dana.

SARAN
Ada 5 faktor yang dinilai nasabah sudah dilakukan dengan sangat baik, bahkan cenderung berlebihan, yaitu pelayanan transfer antar rekening dalam bank yang sama, kecepatan dan daya tanggap yang berkaitan dengan penyetoran dana nasabah, kecepatan dan daya tanggap yang berkaitan dengan transfer dana nasabah, penataan desain interior kantor, dan peralatan kantor yang digunakan petugas dalam melayani nasabah.
Sebisa mungkin manajemen PT. BNI’46 cabang “X” mengalokasikan kelima sumber daya tersebut untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pada kecepatan dan ketanggapan dalam pembukaan rekening baru, kemampuan menangani keluhan nasabah, kemampuan menangani nasabah yang memerlukan bantuan, komunikasi antara petugas bank dengan nasabah, pelayanan jam kas, pembukaan rekening nasabah baru, kemudahan dalam proses pembukaan rekening menjadi nasabah baru, dan pelayanan yang berkaitan dengan penarikan dana.

REVIEW JURNAL 3
FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN NASABAH SAAT MEMILIH BTN SYARIAH

A.    TEMA
Pengaruh Kepuasaan Nasabah terhadap Sebuah Bank.

B.     MASALAH
Masalah yang dibahas di dalam penelitian ini, yaitu
1.      Dimensi atau faktor-faktor penting yang menjadi pertimbangan nasabah saat memilih BTN Syariah.

C.     JUDUL

D.    PENULIS
Nurmanita, Sara and Sugiharto

E.     TAHUN
2004

F.      LATAR BELAKANG
Kajian ilmu ekonomi syariah di Indonesia telah dimulai sejak tahun 70-an, namun perkembangannya baru mulai marak pada awal decade 90-an. Berbeda halnya dengan bank konvensional yang berbasiskan ekonomi sekuler, bank syariah hadir dengan berlandaskan prinsip ekonomi Islam. Namun bukan berarti para nasabah bank syariah memilih bank syariah hanya berdasarkan pada prinsip syariahnya saja. Hal tersebut terlihat dengan kesuksesan Bank Muamalat Indonesia (BMI), sebagai perbankan syariah pertama yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992 dan sekarang telah berkembang semakin pesat. Selain itu, keberadaan bank syariah mulai diakui karena telah terbukti dengan sistem syariah sebuah bank dapat bertahan dari terpaan krisis moneter.
BTN Syariah adalah sebuah bank yang baru menjalankan unit syariahnya pada tahun 2005, diharapkan dapat mengidentifikasi lebih mendalam mengenai berbagai dimensi atau faktor apa saja yang menjadi pertimbangan nasabah untuk memilih BTN Syariah sebagai lembaga keuangan dari berbagai alternatif yang ada.

G.    METODOLOGI
Metode survei diterapkan dalam penelitian ini. Variabel penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara acak kepada para nasabah BTN Syariah sebanyak 80 orang responden selama 2 minggu penuh pada hari dan jam kerja. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis faktor. Responden yang dijadikan anggota populasi adalah setiap nasabah dari BTN Syariah, Kantor Cabang Syariah Harmoni, Jakarta yang sedang melakukan kegiatan transaksi.
Jenis pengumpulan data dilakukan dengan model hubungan impersonal, atau metode survei dengan cara peneliti membuat dan menyebarkan kuesioner atau daftar tercetak yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti kepada responden. Jenis kuesioner yang disebarkan kepada responden bersifat langsung dan dengan pertanyaan terstruktur.
Ada beberapa tahapan dan metode dalam melakukan analisis data yang digunakan pada penelitian ini antara lain :
1.      Analisis statistik deskripsi.
Analisis ini digunakan untuk dapat menguraikan keadaan agar memperoleh gambaran mengenai identitas responden atau keadaan umum objek penelitian. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala nominal dan skala ordinal.

2.      Analisis validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.
Analisis ini digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Uji validitas menggunakan teknik analisis validitas dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach’s.

3.      Analisis faktor.
Analisis faktor berfungsi untuk mengelompokkan atau mereduksi banyak variabel, menjadi variabel baru yang sedikit, yang tidak berkorelasi satu sama lainnya (tidak terjadi multikolinearitas), tetapi tidak mengurangi informasi yang terkandung di dalam variabel asli, sekaligus memberikan penamaan untuk setiap faktor. Analisis ini menyertakan 17 atribut yang melekat pada perilaku nasabah bank syariah pada umumnya, yang didasarkan pada penelitian sebelumnya, wawancara mendalam, teori, dan keadaan yang sebenarnya (pertimbangan subjektif dari peneliti).

4.      Untuk memudahkan pengolahan data dan menjaga keakuratan hasil pengolahan data dipergunakan bantuan program komputer SPSS versi 12.00

H.    TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk
1.      Mengidentifikasi dimensi atau faktor-faktor yang dipertimbangkan nasabah saat memilih BTN Syariah.


I.       HASIL DAN PEMBAHASAN
·         Kualitas Pelayanan Bank BTN Syariah
Nasabah Bank BTN Syariah didominasi oleh kaum pria sebanyak 58 orang sedangkan nasabah wanita sebanyak 22 orang. Nasabah pria dan wanita rata-rata berusia 26-35 tahun, dengan tingkat pendidikan terakhir adalah Sarjana (S1) dan bekerja sebagai pegawai BUMN, yang memiliki tingkat pengeluaran rata-rata per bulannya sebesar Rp. 500.000 sampai dengan Rp. 1.500.000 dan sebagian besar beragama Islam. Dari 58 orang nasabah pria ada 13 orang nasabah yang memiliki rekening di bank syariah lain, sedangkan dari 22 orang nasabah wanita ada 9 orang nasabah yang memiliki rekening di bank syariah lain, yaitu produk tabungan di Bank Syariah Mandiri.
Dari penyeleksian variabel diperoleh 17 variabel yang digunakan dalam analisis faktor. Setiap variabel mempunyai varians 1, sehingga total varians adalah 17 x 1 = 17.

Dari tabel faktor loading diatas dapat dilihat hasil penilaian responden terhadap kualitas pelayanan dari Bank BTN Syariah. Dapat dilihat pada masing-masing variabel faktor 1, faktor 2, faktor 3, dan faktor 4 menunjukkan korelasi yang kuat, dimana nilai factor loading untuk setiap variabel di atas dari ketentuan, yaitu (>0.3).

A.    SIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat kita ketahui bahwa faktor utama yang mempengaruhi pertimbangan responden untuk memilih BTN Syariah sebagai lembaga keuangan ternyata bukanlah faktor yang berkaitan dengan atribut syariah islam (faktor syariah), melainkan dipengaruhi oleh faktor pelayanan dan keamanan yang terdiri dari atribut
1.      Faktor pelayanan yang cepat dari karyawan bank.
2.      Faktor pelayanan yang mudah dan lancer dalam melakukan transaksi.
3.      Faktor pelayanan yang ramah dari karyawan bank.
4.      Bagi hasil yang menguntungkan.
5.      Faktor simpanan di bank aman.
Sedangkan faktor-faktor lainnya yaitu, faktor kualitas manajemen syariah, faktor produk dan fasilitas, dan faktor eksternal. Semua atribut ini ternyata menjadi pertimbangan dari para nasabah tetapi dengan bobot yang berbeda-beda. Hasil ini sesuai dengan proporsi yang diajukan, bahwa setiap nasabah bank mempunyai faktor pertimbangan yang berbeda-beda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar