Sinopsis (Tugas Softskill 4)

Sabtu, 14 Mei 2011
Nama : Jesika
NPM : 10208679
Kelas : 3EA10



SINOPSIS


A.    PENDAHULUAN
Penerbit yang menerima naskah untuk diterbitkan biasanya mensyaratkan naskah yang dikirim disertai oleh sinopsis. Banyak penulis kadang cuek dengan penulisan sinopsis dan menulis sinopsis seadanya. Padahal itu sangat merugikan dirinya sendiri.
Sinopsis seringkali dipergunakan dalam karya yang bersifat sastra. Kalau pun ada sinopsis yang dikenakan pada karya nonsastra bahkan pada karya ilmiah, itu merupakan model dan bentuk pengembangan. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sinopsis adalah ringkasan yang mengarah pada karya-karya baik fiksi maupun non fiksi, sedangkan sasaran ringkasannya adalah karya-karya ilmiah lebih kita gunakan istilah abstraksi atau ringkasan itu sendiri.

B.    PEMBAHASAN
Anda tentu pernah membeli buku di toko buku kan? Nah, tahu sendiri kan bagaimana susahnya mencari buku yang diinginkan di antara tumpukan buku yang ribuan jumlahnya di toko buku. Kita tentu akan mencari buku yang sesuai dengan minat dan kebutuhan kita. Kita akan kesulitan jika harus membaca seluruh isi buku satu persatu. Itulah fungsi sinopsis yang ada di belakang cover buku. Sinopsis tersebut memberikan gambaran sekilas dan menyeluruh terhadap isi buku sehingga kemudian Anda dapat menentukan apakah Anda akan membaca lebih lanjut isi buku tersebut.
Apakah Anda pernah membuat skripsi? Di awal skripsi selalu dibuat ringkasan eksekutif (executive summary) yang biasanya hanya berkisar 1/2-1 halaman. Seperti namanya ringkasan ini dibuat untuk para eksekutif, misalnya dosen penguji, yang terlalu sibuk atau tidak sempat membaca semua naskah. Benar kan, mana ada dosen penguji yang membaca seluruh isi skripsi sampai titik komanya. Ringkasan itu akan memberi gambaran pada para eksekutif itu seperti apa sebenarnya isi skripsi tersebut. Sama seperti sinopsis.

C.    ISI
PENGERTIAN SINOPSIS
Sinopsis adalah ikhtisar karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu, atau ringkasan atau abstraksi (KBBI, 1988: 845). Sinopsis mengandung tiga pengertian yaitu; ikhtisar karangan, ringkasan, atau abstraksi, Keraf (1977: 84) menyatakan bahwa ringkasan sumarry précis adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk pendek. Kata précis berarti memotong atau meringkas. Dengan demikian meringkas ibarat memangkas sebatang pohon yang akhirnya tinggal batang dan cabang-cabang yang terpenting.
Menurut Keraf, keindahan gaya bahasa, ilustrasi serta penjelasan-penjelasan yang terperinci harus dihilangkan, sari karangannya dibiarkan saja tanpa hiasan dan yang tinggal hanyalah pokok-pokoknya saja. Namun demikian meskipun bentuknya ringkas, pikiran pengarang dan pendekatannya yang asli masih tetap dipertahankan dan harus ada.
Penulisan ringkasan harus berbicara sesuai dengan tulisan pengarang. Oleh karena itu dalam ringkasan, kalimat “Dalam alinea ini penulis mengatakan … “ atau “Penulis berpendapat … “ harus dihindari. Pernyataan demikian adalah suara penulis yang membuat ringkasan. Penulis yang membuat ringkasan seyogyanya langsung menyusun ringkasan tersebut, yang dimulai dengan meringkaskan kalimat-kalimat, alinea-alinea, bab-bab atau bagian-bagian yang lain dan seterusnya. Tidak berbeda jauh pula dengan pengertian ikhtisar yang berarti pula sebagai ringkasan. Hanya penggunaanya pada umumnya diarahkan pada buku-buku karya ilmiah.
Berbeda dengan abstraksi yang biasanya kita temukan dalam penyusunan skripsi dan tesis. Abstraksi dalam pengertian ini pun berarti ringkasan, perbedaannya sangat tipis yaitu hanya pada sisi tujuan penggunaannya. Ringkasan biasa dilakukakan terhadap objek karya sastra, maupun nonsastra, atau dalam karya ilmiah maupun nonilmiah. Sinopsis seringkali dipergunakan dalam karya yang bersifat sastra. Kalau pun ada sinopsis yang dikenakan pada karya nonsastra bahkan pada karya ilmiah, itu merupakan model dan bentuk pengembangan. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sinopsis adalah ringkasan yang mengarah pada karya-karya baik fiksi maupun non fiksi, sedangkan sasaran ringkasannya adalah karya-karya ilmiah lebih kita gunakan istilah abstraksi atau ringkasan itu sendiri.
Sinopsis bukanlah resensi, sebab resensi tidak hanya meringkas tetapi juga menyimpulkan baik buruknya bulku sesudah dibaca, bahkan dalam resensi penulis dituntut untuk memberi ulasan sesudah melakukan telaah. Umumnya penulis resensi menyeleksi buku-buku secara khusus, yaitu hanya buku-buku yang baru terbit saja dan menarik untuk dikaji atau diresensi.
PERSIAPAN MENYUSUN SINOPSIS
Sebelum kita mulai menyusun sinopsis, terlebih dahulu barlatihlah membuat ringkasan yang diambil dari sebuah karya atau artikel. Hal ini sangat berguna untuk mengembangkan ekspresi dan latihan menghemat kata. Latihan ini tidak cukup dilakukan secara intensif akan mengembangkan daya konsentrasi, serta mempertajam dalam menangkap pemahaman isi bacaan secara tepat, cermat, dan efektif.
Latihan menyusun sinopsis harus diawali dari membaca, maka berlatihlah secara terus menerus akan mengembangkan kemampuan membaca cepat, tepat dan cermat. Membaca dengan cara demikian amat diperlukan untuk membantu mempertajam gaya bahasa, serta menghindari uraian-uraian yang panjag lebar. Dengan demikian penulis sinopsis harus terlebih dahulu membekali diri dengan kemampuan membaca sebelum melakukan pekerjaan menyusun sipnosis. Dalam kegiatan membaca, objek atau materi yang akan di susun menjadi sipnosis tak cukup dibaca sekali. Materi tersebut perlu dibaca berulang kali, karena seluruh isi materi harus benar-benar dipahami dan dihayati.
TIPS MENULIS SINOPSIS YANG BAIK
Setelah kita tahu peran dan fungsi sinopsis, sekarang kita akan membahas bagaimana menulis sinopsis yang baik. Di bawah ini ada beberapa tips yang dapat menjadi acuan:
·      Sinopsis sebaiknya tidak lebih dari satu halaman. Sepertinya mudah menulis sinopsis satu halaman daripada menulis satu novel. Jika Anda sudah mencobanya, mungkin Anda akan berpikir sebaliknya. Bahkan jika Anda dapat menceritakan seluruh isi naskah Anda dalam satu paragraf saja, itu lebih baik.
·      Jangan menulis sinopsis dengan bentuk seperti resensi. Sinopsis berbeda dengan resensi. Sinopsis secara obyektif menceritakan isi buku, sedangkan resensi adalah ulasan tentang buku yang berisi pendapat pribadi tentang kelebihan dan kekurangan suatu buku. Editorlah yang akan menilai naskah Anda, bukan Anda.
·      Berbeda dengan resensi, sinopsis yang Anda kirimkan pada penerbit dapat menceritakan seluruh isi buku termasuk elemen-elemen penting yang dirahasiakan dan menjadi kejutan. Di dalam resensi, hal ini tidak dianjurkan karena akan merusak keasyikan membaca orang lain.
·      Jangan mencontoh mutlak sinopsis yang ada di cover belakang buku yang dijual di pasaran. Sinopsis yang ada di situ biasanya sudah tidak murni sinopsis karena sudah ada muatan promosinya. Sinopsis yang Anda kirimkan untuk penerbit adalah sinopsis yang menceritakan isi buku, tidak kurang tidak lebih.
·      Jangan gunakan bahasa sastra yang berbelit-belit. Gunakan bahasa formal yang memudahkan editor untuk memahami naskah Anda secara keseluruhan.
·      Pastikan keunggulan naskah Anda terdapat di dalam sinopsis. Apakah itu idenya, keunikan temanya, dll. Tentunya tidak dengan memuji-muji keunggulan tersebut, tetapi dengan menyatakan keunggulan tersebut secara obyektif.

D.    PENUTUP
Menyusun sinopsis sama dengan menyusun ringkasan karangan, menyusun ringkasan karangan ibarat memangakas sebuah pohon besar menjadi pohon kecil yang padat dan berisi. Maka hasil sinopsis adalah sebuah karangan pendek sesuai dengan karangan aslinya. Sebagai pedoman sederhana saja, sinopsis adalah sebuah karangan utuh diringkas menjadi sepertiganya atau seperempatnya saja cukuplah baik apabila suara tetap dapat dipertahankan keaslinya.


0 komentar:

Posting Komentar

 
© METODE RISET | Designed by Blogger Templates.