Komputerisasi Lembaga Keuangan Perbankan

Jumat, 25 Maret 2011

Nama          : Jesika
NPM           : 10208679
Kelas           : 3EA10

MEKANISME KLIRING

A.  PENDAHULUAN
          Kliring (dari bahasa Inggris clearing) sebagai suatu istilah dalam dunia perbankan dan keuangan menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut. Kliring sangat dibutuhkan sebab kecepatan dalam dunia perdagangan jauh lebih cepat daripada waktu yang dibutuhkan guna melengkapi pelaksanaan aset transaksi. Kliring melibatkan manajemen dari paska perdagangan, pra penyelesaian eksposur kredit, guna memastikan bahwa transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan pasar, walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu melaksanakan penyelesaian kesepakatannya.
Salah satu fungsi yang dimiliki oleh bank umum adalah melakukan transaksi lalu lintas pembayaran. Mekanisme pembayaran bagi bank umum dari satu pihak ke pihak lain, akan lebih mudah bila kedua pihak mempunyai rekening di bank yang sama. Tetapi akan lebih sukar untuk menyelesaikan pembayaran antar pihak-pihak yang memiliki rekening di bank yang berbeda dan lebih sukar lagi kalau bank tersebut tidak berada di suatu daerah. Konsekuensinya, satu bank umum akan berhubungan langsung dengan bank umum lain dalam menyelesaikan utang piutangnya. Ini pun masih banyak dijumpai kesulitan-kesulitan antara lain jam pertemuan, tempat pertemuan,dan sebagainya.
Mekanisme penyelesaian utang-piutang ini akan menyangkut banyak bank, memerlukan waktu yang cukup lama, biaya yang besar, serta tenaga yang kurang efisien. Keadaan demikian ini, dirasa dapat menghambat kegiatan operasional perbankan. Oleh karena itu, muncul suatu gagasan untuk membentuk lembaga kliring yang kemudian diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai Bank sentral (pada 7 Maret 1967). Dengan adanya lembaga kliring, masalah seperti waktu pertemuan, tempat,siapa yang hadir,besarnya dana yang dibutuhkan untuk penyelesaian utang piutang dan sebagainya, telah ditentukan dan diorganisir. Tujuan yang diinginkan dari lembaga kliring adalah untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral serta layanan kepada masyarakat yang menjadi nasabah bank. Dengan demikian perhitungan utang piutang diharapkan dapat dilakukan secara mudah,cepat,aman,dan efisien.
Kliring antar bank adalah pertukaran warkat atau data elektronik antar bank atas nama bank maupun nasabah yang hasil perrhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Warkat atau data keuangan elektronik dimaksud merupakan alat pembayaran bukan tunai yang diatur dalam peraturan perundang-undangan atau ketentuan lain yang berlaku yang lazim digunakan dalam transaksi pembayaran. Adapun system kliring antar bank meliputi system kliring domestic dan lintas Negara. Pengaturan system kliring lintas Negara mencakup antara lain:
  • Penetapan persyaratan bagi Bank Indonesia atau bank dalam keanggotaan pada system kliring yang bersifat regional atau internasional
  • Pengaturan mengenai kesepakatan antara Bank Indonesia atau lembaga lain sebagai penyelenggara system pembayaran Negara lain yang berkaitan dengan pelaksanaan kliring dan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antar bank

B.  ISI
·         Sejarah Kliring
Perjanjian yang menyangkut sistem perhitungan penyelesaian hutang piutang melalui mekanisme kliring untuk pertama kali terjadi di Indonesia pada tanggal 15 Februari 1909 antara 6 (enam) bank utama di Jakarta (saat itu bernama Batavia). Sistem ini dirasakan sangat bermanfaat dalam memperlancar serta mempermudah perhitungan antar bank. Enam bank utama yang menyelenggarakan perjanjian sistem perhitungan kliring ini adalah Nederlandsche Handel Mij Factorij, De Hongkong & Shanghai Banking Corp, De Chartered Bank of India Australia & China, De Nederderlandsch Indische Escompto Mij, De Nederlandsch Indische Handelsbank, dan De Javasche Bank. Perhitungan kliring pada saat itu dilaksanakan oleh pihak ketiga yaitu di gedung Fa. Rijnst & Vinju dibawah pimpinan E. Th. Kal. Adapun perkembangan kegiatan kliring dapat digambarkan sebagai berikut;
Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 13 tahun 1968 tentang Bank Sentral pada waktu itu, pada Pasal 30 butir a. diatur bahwa Bank Indonesia membina perbankan dengan jalan memperluas, memperlancar dan mengatur lalu lintas pembayaran giral dan menyelenggarakan kliring antar bank. Sesuai amanat Undang-undang dimaksud penyelenggaraan kliring antar bank oleh Bank Indonesia (untuk selanjutnya disebut Penyelenggara) telah diatur lebih lanjut dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 14/35/Kep/Dir/UPPB dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/8/UPG masing-masing tertanggal 10 September 1981 tentang Penyelenggaraan Kliring Lokal.
Pada awalnya, pelaksanaan kliring di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia dilaksanakan secara manual, yaitu suatu sistem perhitungan antar bank dimana pelaksanaan fungsi yang meliputi perhitungan, pembuatan daftar, pemilahan, pengecekan, penyesuaian dan distribusi warkat kliring dilakukan secara manual, baik oleh penyelenggara maupun oleh bank peserta kliring. Dalam perkembangannya, sejalan dengan meningkatnya transaksi perekonomian nasional khususnya di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia yang antara lain ditandai dengan meningkatnya jumlah bank/kantor peserta kliring serta kuantitas maupun volume warkat kliring yang dikliringkan, sistem penyelenggaraan kliringpun menjadi sangat penting untuk ditingkatkan atau dikembangkan demi efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kliring.
Khusus di wilayah kliring Jakarta, pertumbuhan baik jumlah warkat kliring maupun nilai nominal rata-rata 6% per tahun, menyebabkan penyelenggaraan kliring secara manual menjadi tidak efektif dan efisien lagi. Pada tahun 1990 dilakukan perubahan sistem penyelenggaraan kliring lokal Jakarta dari sistem manual menjadi sistem otomasi kliring. Sistem Otomasi adalah sistem perhitungan antar bank dimana pelaksanaan fungsi-fungsi kliring seperti pemilahan, perhitungan, pembuatan laporan dll, dilakukan oleh Penyelenggara dengan bantuan perangkat komputer, sedangkan pemilahan warkat dilakukan dengan bantuan mesin baca pilah (reader sorter) yang dapat memilah +/- 1.000 (seribu) warkat per menit secara otomatis. Sementara itu di beberapa kota lain yang warkat kliringnya relatif cukup banyak dilakukan perubahan sistem kliring dari sistem manual menjadi sistem semi otomasi kliring lokal (SOKL). SOKL adalah sistem perhitungan antar bank dimana penggabungan data, pembuatan daftar dan laporan serta bilyet saldo kliring dilakukan oleh Penyelenggara secara komputerisasi, sedangkan kegiatan pengecekan, penyesuaian dan distribusi warkat kliring dilakukan oleh masing-masing bank peserta kliring secara manual.

Sejarah kliring elektronik Indonesia
Penyelenggaran kliring di Jakarta pada awalnya dilaksanakan secara manual. Sejalan dengan meningkatnya transaksi perekonomian di Jakarta, pada akhir tahun 1989 saja volume warkat telah mencapai 82.052 lembar per hari dengan bank peserta mencapai 613 bank. Hal ini menyebabkan penyelenggaran kliring secara manual tidak efektif dan efisien lagi dan suasana pertemuan kliring semakin ruwet. Melihat kondisi tersebut, Direksi Bank Indonesia dengan SKBI No.21/9/KEP/DIR tanggal 23 Mei 1988 menetapkan perubahan system kliring local menjadi system kliring otomatis. System otomatis ini baru dapat diimplementasikan mulai 4 Juni 1990  untuk kliring penyerahan saja. Pada tahun 1994 sistem ini diganti dengan system semi otomatis kliring (SOKL). Pada tahun 1996, rata-rata volume warkat kliring Jakarta mencapai hampir 217 ribu lembar per hari, dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 6% per tahun. Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan dalam proses kliring baik di bank peserta maupun Bank Indonesia sebagai penyelenggara kliring. Sarana kliring tidak mampu mengikuti peningkatan jumlah warkat kliring, sehingga menimbulkan keterlambatan dalam settlement dan penyediaan informasi hasil kliring yang akhirnya dapat mengurangi kepercayaan masyarakat dan merugikan lembaga terkait secara sisremik.
          Sesuai cetak biru system Pembayaran Nasional Bank Indonesia (1995), mulai tahun 1996 dikembangkan kliring local elektronik dengan teknologi image oleh Urusan Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia. Pada tanggal 18 September 1998, Bank Indonesia meresmikan pengguanaan Sistem Kliring Elektronik (SKE) untuk local Jakarta. Pada awalnya, jumlah peserta kliring masih terbatas pada tujuh bank yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Internasional Indonesia (BII), Bank Central Asia (BCA), Deutsche Bank, Standart Chartered, Citibank dan dua pesaing internal dari Bank Indonesia (Bagian Akunting Thamrin dan Bagian Akunting Kota). Keikutsertaan kantor-kantor bank dalam kliring elektronik dilakukan secara bertahap sesuai kesiapan teknis masing-masing bank. Kliring elektronik secara menyeluruh di Jakarta baru dimulai pada tanggal 18 Juni 2001.

Pengertian Kliring Elektronik
Kliring elektronik yang sudah dikembangkan di Indonesia, sesuai uraian sejarahnya di atas, adalah kliring local dalam pelaksanaan perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring yang didasarkan pada data keuangan elektronik disertai penyampaian warkat peserta kepada penyelenggara klilring diteruskan kepada penerima. Tujuan diselenggarakannya kliring elektronik adalah :
1.    Meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan system pembayaran cepat, akurat, andal, aman, dan lancar.
2.    Meningkatkan efisiensi, efktifitas, dan keamanan pelaksanaan dan pengawasan proses kliring.
3.    Memenuhi kebutuhan informasi para peserta kliring tentang hasil perhitungan kliring secara lebih cepat, akurat, dan tepat waktu. 
System kliring elektronik sangat sarat dengan teknologi informasi, sehingga penggunaannya perlu didukung dengan system pengamanan secara berlapis agar berjalan dengan aman.

·         Warkat dan Dokumen Kliring
Warkat
Warkat merupakan alat pembayaran bukan tunai yang diperhitungkan melalui kliring. Jenis warkat yang dapat diperhitungkan dalam kliring adalah :
1.    Cek
2.    Bilyet giro
3.    Wasel bank untuk transfer
4.    Surat bukti penerimaan transfer
5.    Nota debet
6.    Nota kredit

Dokumen kliring
Dokumen kliring merupakan dokumen control dan berfungsisebagai alat bantu dalam proses perhitungan kliring yang terdiri dari :
1.    Bukti Penyerahan Warkat Debet kliring penyerahan (BPWD)
2.    Bukti Penyerahan Warkat Kredit kliring penyerahan (BPWK)
3.    Kartu Batch warkat debet
4.    Kartu Batch warkat kredit
5.    Lembar substitusi

c. PEMBAHASAN
Mekanisme Kliring
Pertemuan kliring dilakukan dalam dua tahap yaitu :
1.    Kliring Penyerahan
Kliring Penyerahan adalah bagian dari suatu siklus Kliring guna memperhitungkan warkat dan atau DKE yang disampaikan oleh Peserta. Dalam kliring penyerahan, peserta kliring akan menyerahkan warkat-warkat/DKE kliringnya baik warkat/DKE debet maupun warkat/DKE kredit kepada penyelenggara/peserta lawan transaksinya (lazimnya disebut dengan warkat/DKE keluar (outward clearing) serta menerima warkat/DKE debet maupun kredit dari penyelenggara/peserta lawan transaksinya (lazimnya disebut warkat/DKE masuk (inward clearing).
Atas dasar penyerahan warkat/DKE kliring dimaksud, Penyelenggara akan melakukan perhitungan kliring sehingga dapat menghasilkan Bilyet Saldo Kliring dan berbagai bentuk laporan kliring yang dapat berguna bagi penyelesaian akhir transaksi kliring ke rekening giro bank di Bank Indonesia dan pembukuan transaksi kliring ke rekening nasabah bank.
Kegiatan yang perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum kliring penyerahan adalah :
·         Warkat di cap yang memuat sebutan “kliring” dan dicantumkan nomor kode kelompok peserta
·         Persetujuan penyelenggara dan peserta lain
Langkah-langkah selanjutnya adalah :
1.    Warkat-warkat dikelompokkan sesuai peserta. Warkat-warkat tersebut dapat digolongkan menjadi :
·         Warkat kliring yang diserahkan oleh masing-masing peserta, yaitu :
ü  Nota Debet Keluar yaitu warkat yang disetorkan oleh nasbah suatu bank untuk keuntungan rekening nasbah tersebut.
ü  Nota Kredit Keluar yaitu warkat pembebanan ke rekening nasabah yang menyetorkan untuk keuntungan rekening nasabah bank lain.
·         Warkat kliring yang diterima dari peserta lain, yaitu :
ü  Nota Debet Masuk yaitu warkat yang diserahkan oleh peserta lain atas beban nasabah bank yang menerima warkat.
ü  Nota Debet Keluar yaitu warkat yang diserahkan oleh peserta lain untuk keuntungan nasabah bank yang menerima warkat.
2.    Warkat debet dan kredit dirinci nilai nominalnya dalam suatu daftar.
3.    Nilai nominal dan banyaknya warkat dalam daftar kliring di jumlahkan.
4.    Serah terima warkat kliring yang telah ditandatangani oleh wakil peserta kliring
5.    Apabila terjadi perbedaan pendapat mengenai dapat tidaknya warkat diperhitungkan dalam kliring, maka keputusan akhir diserahkan kepada penyelenggara.
6.    Penyusunan neraca kliring penyerahan yang ditandatangani dan dibubuhi nama peserta kliring dengan jelas.
7.    Wakil peserta kliring kembali ke bank masing-masing untuk menentukan layak tidaknya warkat-warkat yang diterima dari bank lain untuk diselesaikan.

2.    Kliring Pengembalian (Retur)
Kliring Pengembalian adalah bagian dari suatu siklus kliring guna memperhitungkan warkat dan atau DKE debet kliring penyerahan yang ditolak berdasarkan alasan yang ditetapkan dalam ketentuan Bank Indonesia atau karena tidak sesuai dengan tujuan dan persyaratan penerbitannya.

Contoh Mekanisme Kliring :
    Terdapat 2 buah bank umum nasional yaitu SITIBANK dan KARMANBANK. Keduanya memiliki asset yang sama-sama disimpan disuatu tempat yakni Bank Indonesia. Seluruh asset yang di simpan di BI disebut Rekening Koran (R/K pada BI). BI mencatat R/K SITIBANK dan R/K KARMANBANK pada kolom Liability(kredit). Kedua bank pun memiliki pembukuan yakni R/K pada BI dicatat di sisi Asset dan disisi Liability terdapat tabungan, giro, deposito, dan simpanan masyarakat lainnya.
Sebuah kasus misalnya : SITIBANK memiliki seorang nasabah yang bernama Gino, ia mengirimkan cek sebesar Rp. 10 jt kepada Atun nasabah KARMANBANK. Atun mencairkan cek tersebut di KARMANBANK, lalu KARMANBANK melakukan perubahan pembukuan menjadi R/K pada BI dicatat di kolom debet dan  tabungan Atun Rp. 10 jt dikolom kredit.  Begitu pula SITIBANK melakukan perubahan pembukuan pada rekening Gino menjadi Giro Gino pada kolom Debet dan R/K pada BI dikolom Kredit. Proses pemindahn giro berupa cek dari bank lain disebut Pinbuk Kredit. Pada BI R/K SITIBANK danR/K KARMANBANK dicatat disisi Liability. Lalu karena KARMANBANK mengirimkan surat ke SITIBANK melalui BI yang disebut Nota Debet Keluar, maka terjadi perubahan jumlah R/K KARMANBANK di BI menjadi bertambah, kemudian SITIBANK menerima surat dari KARMANBANK melalui BI yang menyatakan bahwa sudah terjadi transaksi pencairan cek sebesar Rp. 10 jt dari nasabah Gino kepada Atun nasabah KARMANBANK, surat tersebut adalah Nota Debet Masuk, lalu SITIBANK melakukan perubahan rekening pada BI menjadi berkurang.
Kasus lain misalnya : Atun mengambil tabungan sebesar Rp.20 jt pada KARMANBANK, lalu KARMANBANK melakukanperubahan pembukuan menjadi Tab. Atun pada sisi Debet Rp.20 jt dan R/K pada BI disisi Kredit Rp.20 jt. Lalu KARMANBANK mengirimkan surat yaitu Nota Kredit Keluar yang menyatakan bahwa telah terjadi transaksi pada rekening Atun maka BI melakukan perubahan pembukuan R/K KARMANBANK menjadi R/K KARMANBANK pada sisi Debet dan R/K SITIBANK pada sisi Kredit sebesar Rp.20 jt. Lalu BI mengirimkan Nota Kredit Masuk pada SITIBANK ini menjadi tolakan kliring, lalu SITIBANK melakukan perubahan pembukuan menjadi R/K pada BI pada sisi Debet Tab. Gino pada sisi Kredit sebesar Rp. 20 jt.

D. PENUTUP
Kesimpulan
Secara umum manfaat yang dapat ditarik oleh berbagai pihak yang terkait dengan sistem pembayaran dengan adanya penyelenggaraan kliring untuk transaksi antar bank dimaksud adalah:
v  Bagi masyarakat, memberikan alternatif dalam melakukan suatu pembayaran(transfer of value) efektif dan efisien dan aman.
v  Bagi bank, merupakan salah satu advantage service kepada nasabah, menjadi feebased income, juga dapat menjadi salah satu upaya dalam menggalang dana pihak ketiga (nasabah) untuk kepentingan portfolio fund.
v  Bagi Bank Sentral sebagai penyelenggara, dapat secara cepat dan akurat mengetahui kondisi keuangan suatu bank maupun transaksi-transaksi yang terjadi di masyarakat, baik antar nasabah bank maupun antar bank sehingga dapat menentukan kebijakankebijakannya secara lebih akurat dan tepat.
Dengan adanya lembaga kliring, masalah seperti waktu pertemuan, tempat, siapa yang hadir, besarnya dana yang dibutuhkan utuk penyelesaian utang piutang dan sebagainya telah ditentukan dan di organisir. Tujuan yang diinginkan dari terbentuknya lembaga kliring adalah untuk memajukan atau memperlancar lalu lintas pembayaran giral serta layanan kepada masyarakat yang menjadi nasabah bank. Dengan demikian, perhitungan utang piutang diharapkan dapat dilakukan secara mudah, cepat, aman, dan efisien.

MAKALAH KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN
SUMBER :
Sawitri, Peni dan Hartanto, Eko. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (seri diktat      kuliah).2007.Gunadarma.Jakarta


Komputerisasi Lembaga Keuangan Perbankan

Nama : Jesika
NPM : 10208679
Kelas : 3EA10


ALIRAN KEUANGAN GLOBAL



A.   PENDAHULUAN
Sistem keuangan global (GFS) adalah sistem keuangan yang terdiri dari lembaga dan regulator yang bekerja pada tingkat internasional, sebagai lawan dari mereka yang bertindak pada tingkat nasional atau regional . Para pemain utama adalah lembaga-lembaga global, seperti Dana Moneter Internasional dan Bank for International Settlements, lembaga nasional dan departemen pemerintah, misalnya, bank sentral dan kementerian keuangan , lembaga-lembaga swasta yang bekerja pada skala global, misalnya, bank-bank dan hedge fund , dan regional lembaga, misalnya, zona Euro . 
Stabilitas system keuangan merupakan salah satu indikator penting dalam perkembangan ekonomi nasional yang mengacu pada kestabilan institusi keuangan itu sendiri dan stabilitas pasar yang tergabung dalam system keuangan.sebagai masyarakat yang mempunyai uang lebih dan kekurangan akan mencari langkah yang efektif dalam mengatasi masalahnya masing – masing. Bagi yang mempunyai uang lebih, mereka akan mengambil tindakan yang tepat guna menyimpan atau menginvestasikan uang mereka dalam beberapa lembaga keuangan yang bersedia menerima investasi tersebut. Lembaga keuangan tersebut ada 2, yaitu lembaga keuangan bank dan non bank. Sedangkan yang defisit, pilihannya adalah dengan mengajukan kredit kepada lembaga keaungan non bank atau bank. Ini merupakan alternative bagi debitor dan kreditor dalam pengambilan keputusan.

B.    ISI
Aliran keuangan global adalah aliran atau perputaran uang secara umum atau mengglobal. Perputaran uang antar satu orang dengan yang lainnya. Orang yang memiliki uang lebih tidak dapat menyimpan uang pada lembaga yang disebut bank, tetapi mencari seseorang yang membutuhkan uangnya untuk dipergunakan. Itulah awal lahirnya lembaga keuangan perbankan.

Contoh kasus :

Pada awalnya, pihak A mempunyai surplus uang (+) dan pihak B mengalami defisit uang  (-). Pihak B ingin meminjam uang sebesar Rp 10.000.000 pada pihak A dengan bunga 6% tetapi, ternyata pihak A takut menanggung kerugian bila nantinya B mengalami koleps (kejatuhan) sebelum berhasil melunasi hutangnya. Inilah awal didirikannya bank untuk mempermudah orang yang kelebihan uang atau surplus dalam menyimpan uangnya dan mempermudah orang dalam meminjam uang. Bank Siti terbentuk untuk mempertemukan pihak A dan pihak B.
Pihak B meminjam uang kepada bank Siti sebesar Rp 10.000.000 dengan bunga 7%. Sedangkan pihak A menabung pada Bank Siti dengan bunga 5%. Bank Siti menggunakan uang yang ditabung oleh pihak A untuk dipinjamkan kepada pihak B dengan bunga 7%, dengan pembagian keuntungan yaitu, pihak A mendapatkan bunga 5% sedangkan selisihnya yaitu sebesar 2%, untuk Bank Siti.
Dikarenakan bank Siti tidak bisa menanggung semua kerugian yang akan terjadi bila suatu hari B mengalami koleps, Bank Siti bekerjasama dengan asuransi XYZ untuk menanggung kerugian yang akan terjadi sebesar Rp 10.000.000. Namun, asuransi XYZ ternyata juga tidak sanggup menanggung kerugian sebesar Rp 10.000.000 dan hanya mampu menanggung kerugian sebesar Rp 2.500.000, jadi asuransi XYZ bekerjasama dengan asuransi KLM. Peristiwa inilah yang biasa disebut Reasuransi. Dan sisa kerugian yang tidak dapat ditanggung asuransi XYZ akan ditanggung asuransi KLM. Tetapi, asuransi KLM merasa tidak mampu untuk menanggung dana sebesar Rp 7.500.000 bila pihak B mengalami koleps. Asuransi KLM pun hanya mampu menanggung Rp 3.000.000, sehingga asuransi KLM kembali bekerjasama dengan asuransi DEF. Kerjasama ini biasa disebut dengan Refrocussi. Asuransi DEF menyanggupi untuk menanggung dana sebesar Rp 4.500.000.
Meskipun asuransi DEF bersedia menanggung dana sebesar Rp 4.500.000, namun ia tetap mencari jalan bagaimana bisa mendanai dana sebesar Rp 4.500.000 itu jika pihak B mengalami koleps. Dan kemudian asuransi DEF membuat PT ZKY yang bergerak di bidang saham. Saham dan obligasi terdapat di bursa efek, di Indonesia disebut Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika saham yang dimiliki pada suatu perusahaan menghasilkan laba, maka saham akan menghasilkan bunga yang disebut deviden, sedangkan jika harga sahamnya naik dan pemilik saham menjual sahamnya pada orang lain, hal ini  disebut dengan capital gain.
Selain saham, BEI juga menghasilkan produk yang disebut obligasi atau surat hutang, yang menghasilkan diskonto. PT ZKY mempunyai CLBK yang berada dalam BEI. CLBK ini bertugas mengawasi pergerakan saham dan jual beli saham yang ada pada BEI. Suatu hari, Bank Siti menjual sahamnya pada BEI. CLBK yang mengetahui adanya saham Bank Siti di BEI, memberikan informasi pada PT ZKY. PT ZKY langsung membeli saham Bank Siti di BEI. Karena PT ZKY memiliki saham pada Bank Siti, PT ZKY mengubah manajemen di Bank Siti, yaitu mengubah sistem bank Siti yang awalnya hanya bergerak dalam kegiatan menabung dan pinjaman uang, kini bank Siti juga melayani kegiatan lainnya dan mempermudah penarikan uang. PT ZKY yang ingin terus mengembangkan bank Siti  bekerjasama dengan IN FOP, penghasil kartu plastik dan bekerjasama dalam pembuatan kartu kredit untuk nasabah Bank Siti sehingga mudah untuk melakukan transaksi perbankan.

C.    PENUTUP
Dari contoh kasus diatas dapat disimpulkan bahwa lembaga keuangan Bank lahir karena adanya seseorang yang sedang membutuhkan uang dengan bunga yang kecil. Namun, karena Bank tidak mampu menanggung seluruh kerugian jika terjadi saat dimana orang yang meminjam tidak mampu lagi membayar, maka Bank melakukan kerjasama dengan pihak asuransi untuk membantunya dalam menanggung kerugian. Dan pihak asuransi juga melakukan kerjasama dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang saham untuk membantunya dalam menanggung kerugian tersebut. Ketika perusahaan tersebut membeli saham pada bank yang bersangkutan, maka ia melakukan perubahan-perubahan yang akan membantu bank tersebut. Peristiwa inilah yang disebut aliran keuangan global.


Analisis Kesalahan Berbahasa 2

Kamis, 10 Maret 2011

Nama : Jesika
NPM : 10208679
Kelas : 3EA10
 
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
YMCK
Sumber Forum Final Fantasy Crystalesia


Y.M.C.K.
Pernah dengar grup musik yang satu ini? Di Indonesia mungkin nama mereka masih kedengaran asing. Tapi di kancah musik internasional, YMCK termasuk grup yang dikagumi banyak orang lho. Bahkan mereka pernah mengadakan tour ke mancanegara, antara lain Taiwan, New York, Belanda, hingga Washington. Lagu mereka juga sempat dipakai untuk iklan Pocari Sweat dan sempat diputar di TV Indo. Kok bisa sih? Maklum ternyata grup ini unik banget, karena menggunakan aliran musik berupa chiptune dengan nuansa kental lagu-lagu game lawas di era Nintendo 8-bit.

Sekedar informasi, Chiptune adalah jenis musik di komputer-komputer lawas dan game 8-bit yang bunyinya masih tulat-tulit itu. Jadi kalau mau dibayangkan, musik aliran mereka adalah musik ala game-game 8-bit seperti Super Mario Bros atau Final Fantasy klasik di Nintendo. Aneh kan? Namun justru disitulah letak kekuatan grup musik yang hanya terdiri dari 3 orang ini. Mereka adalah Midori (vocal), Yokemura (Lirik & Aransemen) dan Nakamura (musik & animasi). Hebatnya lagi 3 personilnya bukanlah musisi lho. Rata-rata profesi mereka adalah pegawai kantoran biasa yang memang punya satu visi, yaitu membangkitkan lagi kenangan musik-musik game lawas.

Grup musik YMCK sendiri sudah terbentuk lumayan lama, yaitu tahun 2003. Nama grup ini diambil dari kependekan warna Yellow, Magenta, Cyan, dan Key (black). Entah apa maksud dari nama tersebut, namun tampaknya YMCK sekedar ingin menunjukkan bahwa dengan warna-warna lemah pun dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Begitu juga dengan aliran chiptune ini. Mungkin di awal tahun 2000 lalu musik semacam ini dicap lemah dan ketinggalan jaman, bahkan dianggap sampahh. Namun dengan sedikit sentuhan dan kreasi, kenyataannya musik ini menjadi memiliki daya jual yang tinggi di masa kini.

Tak hanya musiknya yang beraliran 8-bit, tapi bahkan klip mereka pun mirip game 8-bit lho. Coba deh perhatikan video klipnya di MTV maupun internet, pasti kamu akan merasa seperti melihat game Nintendo atau Atari jaman dahulu, lengkap dengan warna-warna dan kotak-kotak pixelnya yang mencolok.

Begitu juga dengan cover album mereka. Kalau diperhatikan mirip sekali dengan cover game jaman dulu. Judul-judul album mereka juga berbau sangat "game klasik", misalnya album pertama mereka judulnya "Family Genesis". Kata "Family" tampaknya terinspirasi dari console Famicom (Family Computer, nama console NES di Jepang) buatan Nintendo, sementara Genesis juga dipakai oleh SEGA untuk salah satu nama mesin console lawasnya: Sega Genesis.

Analisis Kesalahan
·         “Pernah dengar grup musik yang satu ini? Di Indonesia mungkin nama mereka masih kedengaran asing”.

Kalimat diatas dapat diganti dengan :
“Pernah mendengar grup music yang satu ini? Di Indonesia mungkin nama mereka masih terdengar asing”.

·         Tapi di kancah musik internasional, YMCK termasuk grup yang dikagumi banyak orang lho”.

Kalimat diatas dapat diganti dengan :
“Tetapi, di kancah music internasional, YMCK termasuk grup yang dikagumi banyak orang loh”.

·         Lagu mereka juga sempat dipakai untuk iklan Pocari Sweat dan sempat diputar di TV Indo”.

Kalimat diatas dapat diganti dengan :
“Lagu mereka juga pernah dipakai untuk iklan Pocari Sweat dan diputar di TV Indonesia”.

·         “Namun justru disitulah letak kekuatan grup musik yang hanya terdiri dari 3 orang ini”.

Kalimat diatas dapat diganti dengan :
“Namun, justru disitulah letak kekuatan grup music yang hanya terdiri dari 3 orang ini”.

·         “namun tampaknya YMCK sekedar ingin menunjukkan bahwa dengan warna-warna lemah pun dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa.”

Kalimat diatas dapat diganti dengan :
“namun, tampaknya YMCK hanya ingin menunjukkan bahwa, dengan warna-warna lemah pun dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa”.

·         Tak hanya musiknya yang beraliran 8-bit, tapi bahkan klip mereka pun mirip game 8-bit lho”.

Kalimat diatas dapat diganti dengan :
“Tidak hanya musiknya yang beraliran 8-bit, bahkan klip mereka pun mirip dengan game 8-bit loh”.



Analisis Kesalahan Berbahasa


Nama : Jesika
NPM : 10208679 
Kelas : 3EA10
 
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
Overview Final Fantasy XIII
Sumber Forum Final Fantasy Crystalesia

THE STORY
Final Fantasy XIII bersetting di sebuah dunia bernama Cocoon, dunia yang memiliki teknlogi canggih dan berada jauh di atas sebuah dunia bernama Pulse. Cocoon dan Pulse, dua dunia yang sangat bertolak belakang.
Cocoon adalah sebuah dunia yang begitu canggih, sementara Pulse sebaliknya. Cocoon adalah tempat tinggal para fal'Cie, ras yang memiliki kekuatan diatas rata-rata manusia biasa. Dan ada L’cie, orang-orang yang ditunjuk oleh para fal’Cie.
Meski telah hidup jauh dari Pulse, para penduduk Cocoon merasa khawatir dengan kehidupan mereka di Cocoon yang serba canggih, dan membuat pihak pemerintah Cocoon merasa harus menyingkirkan mereka, maka terbentuklah sebuah organisasi militer bernama PSICOM.

Kalian akan mengendalikan Lightning, L’cie yang merupakan mantan anggota PSICOM. Sepanjang petualangan, kalian akan bertemu dengan Serah Farron-adik dari Lightning, Snow Villiers, Hope Estheim, Sazh Katzroy, Oerba Dia Vanille, dan tentu Oerba Yun Fang.
Bersama, mereka mencoba untuk menyelamatkan dunia, meski bagi dunia, mereka adalah monster.

ANALISIS KESALAHAN :
·         Final Fantasy XIII bersetting di sebuah dunia bernama Cocoon, dunia yang memiliki teknologi canggih dan berada jauh di atas sebuah dunia bernama Pulse. Cocoon dan Pulse, dua dunia yang sangat bertolak belakang”.

Kalimat diatas dapat diganti dengan :
“Final Fantasy XIII bersetting di sebuah dunia bernama Cocoon yang memiliki teknologi canggih dan berada jauh di atas dunia yang bernama Pulse. Cocoon dan Pulse adalah dua dunia yang sangat bertolak belakang”.


·         “Cocoon adalah sebuah dunia yang begitu canggih, sementara Pulse sebaliknya. Cocoon adalah tempat tinggal para fal'Cie, ras yang memiliki kekuatan diatas rata-rata manusia biasa. Dan ada L’cie, orang-orang yang ditunjuk oleh para fal’Cie”.

Kalimat diatas dapat diganti dengan :
“Cocoon adalah dunia yang sangat canggih, sedangkan Pulse sebaliknya. Cocoon adalah tempat tinggal para fal’Cie, ras yang memiliki kekuatan diatas rata-rata manusia biasa, dan L’cie, orang-orang yang ditunjuk oleh para fal’Cie”.


·         Meski telah hidup jauh dari Pulse, para penduduk Cocoon merasa khawatir dengan kehidupan mereka di Cocoon yang serba canggih, dan membuat pihak pemerintah Cocoon merasa harus menyingkirkan mereka, maka terbentuklah sebuah organisasi militer bernama PSICOM”.

Kalimat diatas dapat diganti dengan :
“Meskipun telah hidup jauh dari Pulse, para penduduk Cocoon khawatir dengan kehidupan mereka yang serba canggih. Hal itu membuat pihak pemerintah merasa harus menyingkirkan mereka, sehingga terbentuklah sebuah organisasi militer bernama PSICOM”.

·         ”Kalian akan mengendalikan Lightning, L’cie yang merupakan mantan anggota PSICOM. Sepanjang petualangan, kalian akan bertemu dengan Serah Farron-adik dari Lightning, Snow Villiers, Hope Estheim, Sazh Katzroy, Oerba Dia Vanille, dan tentu Oerba Yun Fang”.

Kalimat diatas dapat diganti dengan :
“Kalian akan mengendalikan Lightning, L’cie mantan anggota PSICOM. Sepanjang petualangan, kalian akan bertemu dengan Serah Farron, adik Lightning, Snow Villiers, Hope Estheim, Sazh Katzroy, Oerba Dia Vanille, dan tentu Oerba Yun Fang”.


 
© METODE RISET | Designed by Blogger Templates.