Komputerisasi Lembaga Keuangan Perbankan

Jumat, 25 Maret 2011
Nama : Jesika
NPM : 10208679
Kelas : 3EA10


ALIRAN KEUANGAN GLOBAL



A.   PENDAHULUAN
Sistem keuangan global (GFS) adalah sistem keuangan yang terdiri dari lembaga dan regulator yang bekerja pada tingkat internasional, sebagai lawan dari mereka yang bertindak pada tingkat nasional atau regional . Para pemain utama adalah lembaga-lembaga global, seperti Dana Moneter Internasional dan Bank for International Settlements, lembaga nasional dan departemen pemerintah, misalnya, bank sentral dan kementerian keuangan , lembaga-lembaga swasta yang bekerja pada skala global, misalnya, bank-bank dan hedge fund , dan regional lembaga, misalnya, zona Euro . 
Stabilitas system keuangan merupakan salah satu indikator penting dalam perkembangan ekonomi nasional yang mengacu pada kestabilan institusi keuangan itu sendiri dan stabilitas pasar yang tergabung dalam system keuangan.sebagai masyarakat yang mempunyai uang lebih dan kekurangan akan mencari langkah yang efektif dalam mengatasi masalahnya masing – masing. Bagi yang mempunyai uang lebih, mereka akan mengambil tindakan yang tepat guna menyimpan atau menginvestasikan uang mereka dalam beberapa lembaga keuangan yang bersedia menerima investasi tersebut. Lembaga keuangan tersebut ada 2, yaitu lembaga keuangan bank dan non bank. Sedangkan yang defisit, pilihannya adalah dengan mengajukan kredit kepada lembaga keaungan non bank atau bank. Ini merupakan alternative bagi debitor dan kreditor dalam pengambilan keputusan.

B.    ISI
Aliran keuangan global adalah aliran atau perputaran uang secara umum atau mengglobal. Perputaran uang antar satu orang dengan yang lainnya. Orang yang memiliki uang lebih tidak dapat menyimpan uang pada lembaga yang disebut bank, tetapi mencari seseorang yang membutuhkan uangnya untuk dipergunakan. Itulah awal lahirnya lembaga keuangan perbankan.

Contoh kasus :

Pada awalnya, pihak A mempunyai surplus uang (+) dan pihak B mengalami defisit uang  (-). Pihak B ingin meminjam uang sebesar Rp 10.000.000 pada pihak A dengan bunga 6% tetapi, ternyata pihak A takut menanggung kerugian bila nantinya B mengalami koleps (kejatuhan) sebelum berhasil melunasi hutangnya. Inilah awal didirikannya bank untuk mempermudah orang yang kelebihan uang atau surplus dalam menyimpan uangnya dan mempermudah orang dalam meminjam uang. Bank Siti terbentuk untuk mempertemukan pihak A dan pihak B.
Pihak B meminjam uang kepada bank Siti sebesar Rp 10.000.000 dengan bunga 7%. Sedangkan pihak A menabung pada Bank Siti dengan bunga 5%. Bank Siti menggunakan uang yang ditabung oleh pihak A untuk dipinjamkan kepada pihak B dengan bunga 7%, dengan pembagian keuntungan yaitu, pihak A mendapatkan bunga 5% sedangkan selisihnya yaitu sebesar 2%, untuk Bank Siti.
Dikarenakan bank Siti tidak bisa menanggung semua kerugian yang akan terjadi bila suatu hari B mengalami koleps, Bank Siti bekerjasama dengan asuransi XYZ untuk menanggung kerugian yang akan terjadi sebesar Rp 10.000.000. Namun, asuransi XYZ ternyata juga tidak sanggup menanggung kerugian sebesar Rp 10.000.000 dan hanya mampu menanggung kerugian sebesar Rp 2.500.000, jadi asuransi XYZ bekerjasama dengan asuransi KLM. Peristiwa inilah yang biasa disebut Reasuransi. Dan sisa kerugian yang tidak dapat ditanggung asuransi XYZ akan ditanggung asuransi KLM. Tetapi, asuransi KLM merasa tidak mampu untuk menanggung dana sebesar Rp 7.500.000 bila pihak B mengalami koleps. Asuransi KLM pun hanya mampu menanggung Rp 3.000.000, sehingga asuransi KLM kembali bekerjasama dengan asuransi DEF. Kerjasama ini biasa disebut dengan Refrocussi. Asuransi DEF menyanggupi untuk menanggung dana sebesar Rp 4.500.000.
Meskipun asuransi DEF bersedia menanggung dana sebesar Rp 4.500.000, namun ia tetap mencari jalan bagaimana bisa mendanai dana sebesar Rp 4.500.000 itu jika pihak B mengalami koleps. Dan kemudian asuransi DEF membuat PT ZKY yang bergerak di bidang saham. Saham dan obligasi terdapat di bursa efek, di Indonesia disebut Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika saham yang dimiliki pada suatu perusahaan menghasilkan laba, maka saham akan menghasilkan bunga yang disebut deviden, sedangkan jika harga sahamnya naik dan pemilik saham menjual sahamnya pada orang lain, hal ini  disebut dengan capital gain.
Selain saham, BEI juga menghasilkan produk yang disebut obligasi atau surat hutang, yang menghasilkan diskonto. PT ZKY mempunyai CLBK yang berada dalam BEI. CLBK ini bertugas mengawasi pergerakan saham dan jual beli saham yang ada pada BEI. Suatu hari, Bank Siti menjual sahamnya pada BEI. CLBK yang mengetahui adanya saham Bank Siti di BEI, memberikan informasi pada PT ZKY. PT ZKY langsung membeli saham Bank Siti di BEI. Karena PT ZKY memiliki saham pada Bank Siti, PT ZKY mengubah manajemen di Bank Siti, yaitu mengubah sistem bank Siti yang awalnya hanya bergerak dalam kegiatan menabung dan pinjaman uang, kini bank Siti juga melayani kegiatan lainnya dan mempermudah penarikan uang. PT ZKY yang ingin terus mengembangkan bank Siti  bekerjasama dengan IN FOP, penghasil kartu plastik dan bekerjasama dalam pembuatan kartu kredit untuk nasabah Bank Siti sehingga mudah untuk melakukan transaksi perbankan.

C.    PENUTUP
Dari contoh kasus diatas dapat disimpulkan bahwa lembaga keuangan Bank lahir karena adanya seseorang yang sedang membutuhkan uang dengan bunga yang kecil. Namun, karena Bank tidak mampu menanggung seluruh kerugian jika terjadi saat dimana orang yang meminjam tidak mampu lagi membayar, maka Bank melakukan kerjasama dengan pihak asuransi untuk membantunya dalam menanggung kerugian. Dan pihak asuransi juga melakukan kerjasama dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang saham untuk membantunya dalam menanggung kerugian tersebut. Ketika perusahaan tersebut membeli saham pada bank yang bersangkutan, maka ia melakukan perubahan-perubahan yang akan membantu bank tersebut. Peristiwa inilah yang disebut aliran keuangan global.


0 komentar:

Posting Komentar

 
© METODE RISET | Designed by Blogger Templates.