Tugas Artikel KLKP (KUK)

Kamis, 07 April 2011
Nama : Jesika
NPM : 10208679
Kelas : 3EA10



KREDIT UKM BISA TEMBUS RP 100 TRILIUN PADA TAHUN INI

Jakarta - Bank Indonesia (BI) optimistis kredit usaha kecil menengah (UKM) tumbuh 25% di 2011 hingga menembus Rp 106 triliun. Meningkatnya kredit UKM tersebut akan didukung oleh terbentuknya lembaga pemeringkat debitur UKM di tahun kelinci ini.

Demikian diungkapkan oleh Direktur Direktorat Kredit, BPR dan UMKM BI Edi Setiadi ketika ditemui di komplek BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (18/3/2011).

"Saya rasa kredit khusus UKM akan meningkat hingga 25%. Atau mencapai Rp 106 triliun," ujar Edi.

Menurut Edi, meningkatnya kredit UKM di 2011 akan didukung oleh adanya lembaga pemeringkat yang mulai melakukan pemeringkatan alias rating bagi UKM. Dengan adanya rating debitur UKM nantinya sektor UKM yang belum bankable di mana mencapai 50 juta akan mulai mendapatkan pembiayaan industri jasa keuangan.

Edi juga berharap dalam waktu dekat ini pemeringkat UKM sudah mulai bisa diakses oleh industri jasa keuangan.

"Sudah ada beberapa lembaga pemeringkat seperti Pefindo dan ICRA dari India yang siap melakukan rating bagi debitur UKM. Nantinya bank dan industri jasa keuangan lain akan mudah memberikan pembiayaan dari rating tersebut," tuturnya.

Lebih jauh Edi mengatakan, lembaga rating hanya melakukan pemeringkatan tanpa meminta dana dari sektor UKM. Sehingga, sambung Edi yang akan membayar fasilitas ini adalah jasa keuangan yang akan memberikan pembiayaan.

"Waktu itu ada pembicaraan sekitar Rp 20 juta bagi bank yang akan menggunakan sebuah data rating UKM. Memang yang diperingkat yakni UKM tidak akan dikenakan biaya," tambahnya.

Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) bersama BI memang berencana lakukan pemeringkatan debitur Usaha Kecil Menengah (UKM). BI terus mendorong pelaku usaha sektor UKM mengikuti pemeringkatan atau rating guna menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015.

Pemeringkatan tersebut dilakukan untuk memudahkan pelaku usaha UKM dalam mengakses pembiayaan dari perbankan.

Kepala Biro Humas BI, Difi A. Johansyah mengatakan salah satu komitmen pembentukan Masyarakat Ekonomi Asean yaitu adanya kesepakatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank  untuk memberikan akses bagi sektor UKM , khususnya yang sudah mengikuti pemeringkatan.

“Upaya pemeringkatan UKM ini sangat strategis untuk mendorong kemajuan usaha itu sendiri sekaligus memberikan keuntungan bagi bank dalam menyalurkan kredit,” kata Difi.

Difi menjelaskan bagi UKM yang hasil pemeringkatannya bagus akan memperoleh keuntungan berupa besaran aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) lebih kecil dari ketentuan pada umumnya.

Sumber : detik.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
© METODE RISET | Designed by Blogger Templates.